Thursday, October 20, 2011

Persamaan dalan Stress!

Biologi + Fisika = Strees

Biologi x Fisika = Stress x Gila

Stress= biologi x Fisika : Gila

Strees = Stress

Biologi x Fisika : Gila = Biologi + Fisika

Gila =(Biologi + Fisika) : (Biologi x Fisika) 


zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz......... Saya Gila!!!!!!!!!!

Wednesday, October 19, 2011

Lagu backsound

Silahkan ambil contoh backsound disini ^_^

KLIK

lagu backsound perang kayaknya :P

Wednesday, September 28, 2011

Pengarang favoritku !!!!! (edisi 1)

Nisa adalah Bookaholic!! plus anime&mangalover!!

Dari koleksi bacaan-ku dan juga buku buku yang sering kupinjem, ada banyak pengarang yang menurutku bagus! tapi diantaranya aku punya pengarang pengarang favorit!!

1.      JK Rowling
Semua orang hampir pasti mengenal nama ini!! Yup, pengarang Harry Potter ini bener bener aku sukai! Penggamaran alam sihir milik harry potter dkk adalah imajinasi yang fantastis!
2.     Luna torashyingu
Ini pengarang novel teenlit Indo!! Gaya ceritanya yang heroic, selalu melibatkan organisasi dan ilmu beladiri… cerita unik dengan bumbu percintaan!
3.      Aqua Mizuto
Ini pengarang manga, menurutku sensei satu ini kalau bikin cerita sangat sweet, manis banget, dan dengan figure tokoh utama yang selalu ceria!
4.    Stephanie Meyer
Mungkin namanya tengah dikenal sekitar 3 tahun ini. Novel “Twilight saga” yang lagi hit adalah penemuan baru. Stephanie adalah orang yang sangat mencintai mimpinya menurutku…
5.      Natsumi Ando & Wataru Mizukami
Hem…. Lagi lagi pengarang manga.. kenapa dua nama ini kugabung? Karena menurutku mereka mirip! Dari segi gambar maupun teknik menceritakan! Semuanya hamper 95% mirip!!!

Tuesday, September 27, 2011

Rantai Kisah



Yang bertaut itu tak halnya hanya dua tangan yang menggenggam... 
tapi juga kehidupanmu dan kehidupanku....
Yang bercerita... tak hanya dongeng pujangga maupun rintih perih seorang pemuja...... tapi hidup kita....
Yang berkata... tak hanya bibir kering kita..... yang kadang mengucap, memuji, 
ataupun menyumpah, tapi mata kita....
Dari lensa bening itu... semua kejujuran berkata....
Menutur seiring rasa dan asa..... 
Begitu suci tanpa adanya dusta belaka...
Ia bercerita... semua kisah di dalam balutan air ....
Yang kian turun menumpah rasa.....

"Hai kawan..... lihatlah mataku..... ada embun disana.... tahukah kau kenapa?
karena aku terlalu bahagia memilikimu disampingmu"

Thursday, September 22, 2011

My Brothers!!!

Hai.... hai!!!! Nisa mau bagi bagi foto!!!
Ah... kenalkan dulu..... Nisa adalah anak terakhir dari tiga sodara.....dan........
dua kakakku cowok semua!!!! Hohohoho!!!


Ini kakakku yang kedua ,,, namanya
Nurrohman Hakim!!
kakakku ini banget cueknya..... parah.... sangat mudah ditindas... tapi pelitnya ga ketulungan!!
lihat aja wajahnya..... dia agak pemalu, meskipun kalo dirumah bisa jadi beda bangeeeet!!!!
Mas aan nggak jauh beda umurnya sama aku... sekarang aku lagi kelas 2 MA, mas Aan kelas 3 MA






dan ini kakakku yang Pertama namanya
Alif Dio Arissalam kakaku yang ini.... lebih item dari kita bertiga... ga tau deh pas itu mama lagi ngidam apa... (hehehehe)
Mas Dio sekarang lagi tahap menunggu wisuda dan mencari kerja..... Kakakku yang ini sama pelitnya sama Mas Aan (nyebelin!) tapi bedanya Mas Dio lebih dewasa! Cocok banget jadi kakak tertua!!







Kenangan Manis

Entah kenapa, hari ini aku nggak sengaja lihat sebuah kalung. Nangkring diatas kotak ijo kusem yang udah lamaaaaaaaa banget nggak pernah kubuka. Dan nggak tahu kenapa aku buka kotak itu.  Mungkin karena itu adalah benda yang (ehem) punya kenangan ,

Tuesday, September 6, 2011

08.40,

Selasa, 6 September 2011, 08.40 wib


Mungkin pada waktu itu, semua orang lagi mandi, sarapan atau juga nonton tivi.... tapi.... 

aku....

mendapatkan sebuah cerita menarik detik itu....

sebelumnya, aku pengen banget mengucap banyak syukur kepada Allah swt, 

Monday, September 5, 2011

Ai ai… plend!
Balik lagi ma Nischa… ^_^
Beberapa hari ini post puisi melulu mungkin agak bosen *maap banget
Berhubung hari ini masih kehitung Lebaran,

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432
Mohon Maaf Lahir dan Batin semuanya…

“Dag dig dug”

Ini suara jantung yg ga bisa berhenti.. bukan tabuhan bedug lo!
Yah, ini cerita malam hari raya… *nisa solat tgl 30 september
Malem itu, pas lagi asyik masak bakso buat hari raya besok, ceritanya mau ada kumpul keluarga, jadinya masak besar besaran gitu!
Tapi…
Gara-gara langit malem hening banget aku plus mama was was!

“ma, hari raya besok kan? Kok sepi? Mana yang takbiran?”


Mama diem. Mikir kayaknya gimana nasib bakso sepanci gede kita.


“Iya, kok nggak ada suaranya?”


Aku geleng kepala. Masak besok puasa sih?


“Gimana nasib baksonya ma? “


“Yah, gampang masukin kulkas aja”


“Terus? Acara besok?”


Wal hasil, akhirnya papa ke pondok jam satu malem! Buat nanyain kapan solat idnya! Hohoho! *saya lagi ngorok, pasti!
Yah… Akhirnya aku solat tgl 30, tapi hari raya kurang rame… soalnya ada sebgaian besok… *gimana sih pemerintah?
Nah… jadinya bukan acara kumpul keluarga… tapi
BUKA BERSAMA, hahaha! *maksa banget?



 yah... tapi.. alhamdulillah... yg dicari toh ngumpul dan bisa sillaturahim bareng bareng... ^_^

best regard from me :)




Sunday, September 4, 2011

Satu Keping Kata





Kepingan kata itu….
Memeluk erat rasa…. Hingga bawa semua kisah..
Dalam, menyelami lautan kata itu, tak cukup untuk mengungkapnya….
Kepingan kata itu…. Begitu mengenalnya, hingga tak kurasa merasuk dada
Jauh, menerjang gurun pun tak kulihat pasir membawa jawabannya….
Hanya satu keping kata itu..
Membuatku jatuh ke dalam selangsa jiwa….
Teratih mencari, menggali semua yang ada untuk mengetahuinya…
Hanya demi sekeping kata…  
Dan aku teringat…. Melupakan satu tempat yang tak terjamah,
Jauh… Dalam… tempat itu begitu luput…
Di dalam dada ini.. tempat dimana semua asa berada,
dimana semua rasa berlabuh, aku menemukannya..
Begitu sederhana ternyata….
Arti dari sekeping kata..

Monday, August 29, 2011

Arina Tanemura?


Hai hai!!!! ^-^
Moshi moshi, minna san!! Kali ini Nischa mau bagi bagi info seputar  HOBI ku!!
Mau TAU???
Yaya!! Nischa itu…………. ANIME & MANGA LOVER’S!!!!!
Nah… Nischa pengen kasih tahu kalo manga dengan tema unik yang nisa sukai tuh salah satunya
Semua karya dari pengarang  Arina Tanemura- sensei!!
Siapa  tuh?

Arina Tanemura 種村 有菜,  12  Maret  1978, Aichi Jepang
Merupakan pengarang manga senior dengan banyak hasil. Di mulai dengan debutnya sebuah cerita pendek dengan judul :
"The Style of the Second Love" (2番目の恋のかたち, Niban-me no Koi no Katachi)
Dan sekarang hampir semua bukunya bias ditemuin di toko buku komik  Indonesia! Kalaupun nggak ada, berarti stok komik yang ada laris terjual!  ^0^!!

Ini nih beberapa gambar komik komi Tanemura- sensei!

Sunday, August 28, 2011

The Last Nightmare


Langit gelap tak berujung terbentang di mataku. Mengajakku turut hilang dalam kelamnya. Aku bertanya tanya dimana? Apa? Siapa? Semua pikiranku melayang hingga aku hilang pijakan dan jatuh berteriak entah memanggil siapa.
            Aku terbangun. Dengan wajah penuh keringat dan jantungku masih berdetak keras. Aku masih menggenggap erat tanganku yang juga basah karena keringat. Apa ini yang di maksud mimpi buruk? Tapi aku tak tahu apa apa. Kulihat keluar jendela hari masih malam. Entah kenapa aku tak menyukai ini. Pikiranku seperti terpecah pecah dan ling lung. Mungkin minum segelas air akan memperbaiki kesadaranku.
                                                                        ***

The Moment of......



Jatuhnya hari tak bisa dipungkiri
Waktu yang berlari tak bisa dihindari
Masa Yang bergulir tak bisa dihentikan
Ketika waktu telah memproklamasikan
Akhir dari kebersamaan raga
Mengakhiri segala alur cerita
Dalam tangga lembar kehidupan
Terlepasnya keterikatan lama
Meski batin tersimpul erat

NB:
Puisi di atas… puisi lama banget….. Pas SMP….
Kenapa judulnya “the moment of”…. ?
Karena itu pas detik detik pisah sama anak anak sekolah alias “Kelulusan



Friday, August 26, 2011

Lara Waktu

Jauh.. Sepi... Mengapa semua kata tak mewakilinya? ketika hati merasa tercampakkan karena waktu....
Aku pernah mendengarnya.... orang orang menyumpah, menetes air mata, menjerit perih, mengelus luka, karena WAKTU....

Kau di katai KEJAM.....

hingga langit berubah warna... aku tahu, telah kurasakan pahitnya.... darah luka yang digores waktu....

menyayat... waktu pula, yang membuat luka menganga.... yang membuat perih terobat?

apa kau harus dikata pedang bermata dua?

Ketika memori terlupa.... seakan menguap dan tak lagi bisa kembali....

Aku ingin mengais itu semua, meski harus terlunta.....

Dan lagi lagi aku menyadari itu semua karena waktu!

Maafkan mulut ini jika hanya bisa menghujam tanpa memuja....

Tapi lihatlah diri ini yang semakin terlupa..... hanya karena waktu telah hembuskan semuanya....

Aku hanya ingin berbisik..... menutur sedikit perih yang tengah merajam....

Waktu..... kenapa? tak pernah kah kau tahu? begitu banyak luka karenamu......

(Kau hanya sesuatu yang bisu!)

mengerti..... aku mengerti..... hanya itulah yang harus kuucap...

karena berjuta tahun cahaya aku berkata kau tetap akan melaju... tanpa kembali lagi atau diam di tempatmu berdiri.........



CURHAT

Hey Friend.....

Kali ini Nischa mau bahas ma cerita cerita tentang "CURHAT"   ^0^

Kalo ngomongin tentang curhat pati pikiran kita langsung melayang ke temen atau pacar...
(Buat kasusku pasti temen! jomblo ssih!!!!)

Bukanya apa ato gimana. Tapi menurutku jadi tong "CURHAT" tuh seru loh! Kenapa coba????

@ menurutku dengerin orangcurhat kayak nonton film dan nggak bisa nebak gimana kelanjutan dan gimana
     tamatnya.....
@ tiap orang punya cerita yang beda dan itu nggak bikin bosen!! (hohohoho! =p)
@ jadi orang yang nggak nganggur! (soalnya ikut mikirin si pelaku curhat sih!)

Nah..... itu tadi beberapa keasyikannya jadi tong curhat! tapi pastilah dimana ada asyik asti ada ga asyik- nya! Nah loooooh? =_="

yah.. kita sendiri tahu kalo tujuan orang curhat ada dua,

1. Asli pengen ngeluarin uneg uneg, entah seneng, sebel, marah, dst dll......
2. Minta solusi! (alamak!)

Yang paling berat poin dua! kenapa? karena ketika kita ngasih solusi atau tanggapan... trus dia pake panutan
eh..... malah tambah buruk????? Nggak enak juga kan ma si anak yang curhat (kasihan tauuuk)....

So..... karena itu semua tergntung yang jadi tong curhat....

"become a friend who can make a smile for everyone "




Monday, August 22, 2011

Sajak Rindu

Yang Dia kenal... hanya sebuah sajak lama dengan selaut arti...
Mengungkap beribu misteri dan menghinggapi sejuta tanya....
Manakala mata tersapu air deras perih....
Yang Dia tahu hanya menarik garis dibibirnya...
Bukannya menjerit menumpah sumpah serapah..
Kata katanya tertutur bagai membelai angin....
Sampaikan kata katanya wahai angin....
Keseluruh bilik sepi yang gelap...
Hingga yang ia cari merasa belaiannya...
Juga sedikit air yang tengah dikucurkan lewat sudut matanya...
Hanya untuk menanti... diam tak berkata.....
Sekali lagi... Yang Dia tahu hanya menarik garis dibibirnya...


Wednesday, August 10, 2011

BEGADANG itu GA ENAK!

Buat all friends.... yang kukenal......
Nischa mau bagi bagi cerita... kalau BEGADANG tuh ga enak banget......

yap... all guys... ada yang asli ga tidur dari sore sampek sore lagi?!!!!

kalau ada yg bilag enak apa alasannya????

bagiku begadang tuh.....
1. Habisin tenaga
2. Capek banget!!! (Siapa bilang nggak cape?)
3. buang waktu (asli enak banget dipake tidur!)
4. Ga ada hasil yang memuaskan.......

Jad friends... buat kalian yang sama sama kayak aku (jam tidur anak anak!) harusnya kita kita tuh tidur yang bagus... nyaman nyenyak tentram....


Wednesday, July 27, 2011

PRAMUKA 4 hari 3 malam




ey... ey...... kakak!!!!!!

gila tapi laku gila tapi laku gak neko neko !
arek kece kece... arek kece kece.... MAN 3 OKE!!!!!

rasanya EMPAT hari TIGA malam yel yel muluk ampek suara tepar......

pengalaman yang manis ma pahit banget ngrasain yang namanya lomba LKP di UNISMA ini...

sapa yang tahu? sapa yang ngerti ? kita latihan dua hari dua malam.. kayak orang gila.... hohoooo...
walhasil.. yang gak terlalu jelek juga .. gondol lebih dari satu piala..... 

buat pengalamanku sebagai peserta... itu kerasa asyik... capek... makan ati... wah.. macem macem banget..

at leat.... ucapan terima kasih kepada .... segenap pembina dan alumni yang setia banget sama kita..... salut banget!!!!   ^_^

PRAMUKA! SALAM SATU JIWA!

Saturday, March 19, 2011

Bukan Hanya Satu Wajah

Bukan Hanya Satu Wajah
Improve from Klenting Kuning’s Story

Daun-daun bersuara serak memadu malam yang gelap menjadi ramai dengan derak alam. Saat itulah angin mengabari padanya. Telah hilang wanita yang bertahta mahkota yang menjadi satu satunya cinta milik seorang pangeran. Malam kembali mengiris sedikit waktu agar matahari tak lama sembunyikan dirinya. Cerita di mulai dari angin.......
          Sudah dua malam ini angin begitu ganas menerpa tanah. Daun-daun muda yang baru menghirup cahaya matahari seperkian detik telah di takdirkan gugur. Memberi keindahan di polosnya ganas angin. Sepasang mata yang sedari tadi selalu mengikuti angin itu menemukan seseorang terombang ambing dalam hiruk pikuk malam. Ia pun menunggu dengan sabar agar angin tak menggerus tubuhnya juga. Tapi  malam tak kasih satu kesempatan pun pada dirinya untuk menolong tubuh yang semakin hilang dan kabur dalam gelap itu. Mata itu menatap langit dan mungucap do’a untuk keselamatannya.
                                               * * * * * * * * *
          Dumala memandang latar yang tak lagi rapi seperti kemarin. Semua hancur terkoyak kejamnya angin pada bumi. “ Untung anakku tak melihat ini semua ,” pikirnya. Setelah beberapa menit terdiam, pikirannya melayang kepada sosok yang kemarin telah membuatnya terenyuh untuk mendo’akannya. Matanya  berputar mencari hal yang tak biasa yang ada di sekitarnya. Kemudian matanya terhenti tepat di balik semak-semak belukar yang tajam. Terpapar sesook wanita putih yang cantiknya tak bisa terkira. Tapi darah mengalir dari luka dikakinya tergores tajamnya belukar. Dumala tak tega memandangnya, ia memapah perempuan itu. “ Jika ini adalah anakku yang menghilang sungguh miris hatiku melihat keadaannya kini?”
          Tapi, Dumala berhenti. Kepalanya berpikir macam-macam. “Apa yang  akan aku llakukan padanya?” Dan hanya ada satu, sungguh Dumala tidak ingin mengambil keputusan seperti ini. Tapi hanya inilah yang bisa dilakukannya. Demi anak-anaknya juga.
                                                * * * * * * * * *
          “Klenting kuning!!!!!” Teriak Klenting Merah.
          Klenting Kuning yang hendak pergi ke hutan segera berlari kembali ke dalam rumahnya. Keringatnya yang mengalir deras membuatnya terlihat legam. Tapi dia tetap berlari.
          “Iya, Kak,” jawab Klenting Kuning.
          Bukan petir yanng menyambar desa hanya suara mengelegar Bureg, dia adalah sumber informasi di desa ini. Dan suara itu menyelamatkan Klenting Kuning dari iamukan kakaknya. Klenting Kuning pun menjauh dari Kakaknya yang sibuk mendengar berita yang dibawakan Bureg.  Sedikit penasaran juga, Klenting Kuning pun mendengar sembunyi-sembunyi.
          “Ah, Begitukah? Pria tertampan di Desa Dadapan mencari istri?” Teriak kedua kakaknya.
          Terjawab sudah rasa penasaran Klenting Kuning. Ia tak tertarik sama sekali dengan hal itu. Semua itu sama sekali tak ada hubungannya dengan dirinya. Ia pun segera kembali ke hutan. Mencoba menyegarkan kepenatan yang telah menumpuk di dalam pikirannya. Ia akan bahagia jika ia mendengar nyanyian hutan. Entah mengapa gesekan daun saja sudah menjadi suara ninabobo

Putaran Kisah Ketiga


Hujan masih deras. Mengguyur seluruh jalan. Dibawah pohon rindang sebuah payung merah digenggam dengan erat sedangkan wajah yang membawanya hanya meratap sedih bangku kosong disebelahnya. Kemudian dirinya menatap langit dan membuka payungnya. Air deras turun dari atas kepalanya mengalir membasuh wajahnya. Dia memjamkan mata kemudian terisak. Air matanya bercampur riak hujan mengalir turun. Tubuhnya limbung kemudian memeluk bangku didepannya. Dan menangis sejadi jadinya.
            Dia menggapai seluruh bangku itu dengan tangannya mencari cari sisa kehangatan disana. Tapi tidak ada. Air hujan membuat tangannya bias dan dingin. Jauh darinya payung lain tengah berdiri diam. Matanya tertunduk dan tangan meremas erat. Kakinya yang tegap menempel ditanah ingin bergerak. Berlari dan menggapai sosok yang menangis itu. Tapi tidak mungkin dirinya melakukannya. Karena dialah yang membuat seseorang itu menangis.
                                                                        ***
“Ari?” Tanya Liana kepada seseorang disebelahnya. Ari pun menoleh kemudian sama sama terkejut
. “Liana? Hey, apa kabar?” sapa Ari dengan ceria. Dia tidak meyangka akan bertemu dengan teman lama.    
 “Nggak  nyangka satu SMA, seingatku dulu terakhir kita ketemu kelas empat SD pas aku pindah sekolah?” cerita Liana.
Ari sambil tersenyum mengangguk mengiyakan. Mereka bercerita lama hingga waktu MOS berlalu. Dan tidak mereka duga rumah mereka tidak begitu jauh. Mungkin hanya sekitar empat kilo. Tidak lama kemudian seseorang menghampiri mereka berdua sambil berlari tergesa gesa. Ari menatapnya bingung sedangkan Liana melambai dan berteriak.
“Dias! Cepetan!” teriak Liana keras. Dias yang masih berlari mengacungkan jempol dari jauh kemudian balik melambai.  Liana menoleh ke Ari.
“Dia tetangga sebelah sekaligus sahabatku,” ucap Liana membuat Ari menoleh lagi. Oh, dirinya pasti penggantiku selama aku pindah.
“Diaas! Kenalin ini Ari!” Liana segera menarik tangan Dias yang baru saja berhenti berlari dan masih ngos ngosan.
“Ari,” Ari memperkenalka diri.
“Di..as,” jawab Dia sambil terengah engah.
“Kok lama banget sih?” Tanya Liana sambil menunjuk nunjuk. Itu adalah kebiasaan kecil Liana. Ari pun mengetahuinya.
“Biasa, ngumpul sama temen lainnya. Katanya ada jadwal balap ntar malem,” Dias menyeka keringatnya dan mulai berjalan bersama, bertiga.

Tinta Terakhir Kara


Apakah bisa kembali menjadi seperti dulu. Menggenggam jari nya yang menyatu dengan jari jariku. Bertaut dan memberikan perasaan hangat yang sangat kurindukan. Sekarang, aku benar benar sudah kehilangannya.
            Entah ini di mulai kapan. Tapi aku sudah terpisah jauh ketika tangan kami hampir tak pernah bertaut lagi. Sejak dia mengenal dunia yang sama sekali tidak ingin kumasuki. Bukannya membenci pilihannya. Tapi aku sangat mengenal dirinya. Dan aku tahu, meski wajah kami memiliki ukiran dan proposi yang sama tapi jiwa kami sesungguhnya berbeda. Tapi dia tetap saja kubutuhkan.
            Malam itu, sudah berkali kali aku tahu dirinya tersenyum senyum sendiri dengan bayangannya di depan cermin. Menyeringai dan terlalu menikmati kehidupannya. Yang bagiku hanya kosong belaka. Tapi mulutku sudah lelah menasehatinya. Lagi pula aku tak tega melihatnya menderita.
            Kini, genap delapan bulan sudah kuhitung sejak perjumpaan pertama kali dirinya dengan barang  yang kusebut “haram” itu. Badannya semakin kurus dan tak terurus. Matanya semakin gelap,  dia sudah sering kehilangan kesadarannya. Mungkin bisa kubilang dia mayat hidup. Tak jauh beda bila kusebut seperti itu.
            Hem, aku belum pernah menyinggung keadaan keluarga kami dan bagaimana kondisinya, bukan?  Aku lupa. Mungkin semua orang yang bisa membedakan aku dan dia akan memanggilku Kara dan dia adalah Kira. Orang yang selalu menjadi cermin nyata di manapun aku berada.  Tak seharusnya aku mengekspos cerita yang sepatutnya tak kukatakan. Tapi aku sudah cukup bersabar agar bisa menutupi semuanya. Dengan  keadaan yang semakin gila, aku sudah tak lagi bisa menaruh kewarasanku untul menjaga nama baik. Apalah itu nama baik!
            Aku hidup dengan keadaan selalu tercukupi malah terlalu tercukupi. Tapi itu semua hanya dari kaca materi, batinku hampa. Ayah ibuku seorang pebisnis sukses. Hingga  terlalu sibuknya mereka  tak tahu bahwa dirinya sendiri sudah digerogoti waktu. Tanpa ada yang tahu ternyata ibuku mengidap kanker kulit yang akut. Dan akhirnya waktupun behenti untuk dirinya. Dia sudah  kembali ke sisi-Nya.
            Itu adalah awal mimpi buruk bagi keluargaku. Ayah menjadi ganas. Dan meluapkan nafsunya dengan memanggil gadis gadis pinggiran yang doyan uang. Aku hanya bisa menatap ayah sendu. Aku tahu, kehilangan ibu adalah pukulan besar baginya. Sampai membuatnya kehilangan keteguhan dalam dirinya, kemudian hancur jatuh ke jurang masalah.
            Aku sendiri pun sungguh kehilangan. Hanya saja aku masih memiliki banyak harapan dan teman untuk berbagi. Bagiku selama aku memiliki Kira hidupku masih belum di ujung tanduk. Tapi apa yang kurasakan tak sama seperti yang dirasakan Kira. Dia menjadi liar. Sejak pertemuannya pertama kali dengan Neo. Seorang lelaki pengecut yang juga telah menjdi penghancur bagi keluargaku.
            Neo selayaknya angin dengan harum manis. Yang membuat Kira mabuk dan selalu saja menginginkan rasa manis itu. Memainkan mainkan Kira kesana kemari semau dirinya. Sedangkan Kira tidak berdaya menghadapi itu semua.

Friday, March 4, 2011

Jendela Kelabu

Tanganku menyentuh jendela lekat. Terasa dingin dan aneh. Mungkin karena hujan, dan air melewati jendelaku menjadi titik titik embun didekat debu. Mataku mengikuti air yang tengah turun dan melewati tanganku dibaliknya. Dingin. Kembali kulihat jauh dilangit luar sana. Jendelaku adalah hidupku. Hanya jendela saja yang selama ini kulihat. Jauh diluar sana hanya ada tembok tinggi. Kadang kala ada kucing melewatinya. Dan aku akan tertawa jika ada kucing lain tengah berebut tulang ikan. Itulah yang kutahu. Ah, tidak hanya itu. Aku lupa.

Serangkai Aku dan Dia

Aku
Satu dari sejuta tangan itu bergerak dari diam. Kemudian mengais debu yang bertebangan diterpa angin. Dilatari jingga yang menghalau mata, menyipit pelan. Disana aku terpesona dengan wajah itu. Menantang langit yang sepi dengan wajah tajam dan tegar. Shutter kutekan cepat. Aku tak boleh kehilangan wajah itu. Harus kuabadikan.
            Wajah kecil itu menoleh pelan menyadariku. Kemudian mendekatiku dan tersenyum.
            ”Boleh lihat?” tanyanya polos sambil menunjuk benda kotak hitam yang kubawa.
            ”Tentu, boleh,” jawabku. Kuserahkan kameraku, tangannya terlalu kecil untuk menerima kamera itu.
            ”Ini apa kak?” tanyanya lagi. Menunjuk berbagai tombol disana. Aku mendekatinya dengan berjongkok dan menjelaskan satu satu.
           
Dia
Kakak dihadapanku ini siapa? Tampaknya reporter atau wartawan. Sudah sering aku lihat orang yang membawa kotak kamera seperti dirinya. Sama. Apa dia mau mengabadikan ? semua yang terjadi di tanah ini?
Aku mencoba memencet semua tombol. Penasaran. Tiba tiba layar kecil disana menyala. Dan kulihat satu foto indah disana. Kupicingkan mata. Aku kenal sosok itu. Akukah?
”Ini aku, kak?” tanyaku polos. Sambil menunjuk layar itu. Kakak itu mengangguk. Oh, aku benar ternyata.
”Adik, cantik sekali,” pujinya membuatku malu dan tersipu. Kupencet tobol arah kiri, disana ada foto lain. Yang membuatku bungkam. Kampungku. Kini ditutup debu dan sepi. Meski foto ini bisu, tapi ia berbicara jelas dimataku. Kini kampungku mati.
“Kakak? Ini kampungku,” ucapku meceritakan sedikit.
“Iyakah?” tanyanya simpati sepertinya. Kujawab mengangguk.
“Abu abu yah,” gumamku melihat semua debu menutup permukaan disana. Kakak itu sekali lagi hanya menganggu sepertiku.
“Disini aku kenal tempat ini. Biasa main petak umpek sama temen temen,” gumamku rindu. Ah, tempat bermainku hilang. Kulihat wajah kakak, dia sepertinya tertular perasaanku. Wajahnya sendu menatap foto itu.

Jiwa di Balik Debu

“Bukankah ini semua tidak berarti?” Tanya Fatma.
            Rumi hanya memandang kotak ditangannya. Kemudian kembali memandang Fatma.
            “Fat, bagi Rumi kotak ini berharga. Punya banyak arti buat Rumi.” jawab Rumi.
            “Apa isinya?” Tanya fatma.
            “Sesuatu yang kusebut buku harian dan sebuah rahasia,” jawab Rumi.
***
            “Ana! Sudah berapa kali kamu terlambat hah?” Tanya Bu Enik.
            Ana cuma bisa menutup mulut dan matanya. Berharap jika dia diam semua akan baik-baik saja.
            “Baiklah sebagai hukumannya kamu harus membantu petugas perpustakaan selama seminggu!”
            Seketika itu mata Ana yang hanya diam memelik. Seakan tak percaya apa yang menimpanya.
***
            “hatching!”
            Debu-debu melayang dengan liar. Menggelitik hidung Ana yang tengah membersihkan buku-buku lama.
            ‘Argh! Kenapa aku harus di sini? Bersama buku-buku usang seperti ini? aku memang kurang beruntung hari ini!’ batin Ana.
            Ketika tengah memersihkan buku, suara bel membuat ana bersemangat mengemasi barangnya. Segera ia beralih dari rak menuju meja tempat tas dan buku bukunya berserakan. Tanpa memperhatikan buku buku yang di ambilnya dia segera kembali pulang, mungkin bau buku sudah membuatnya mual.
***
            “Ahhhh….  Capek banget!!!!! Jadi pengurus perpus? Apa enggak salah tuh? Bisa gila aku! Aku kan cuma doyan komik!” gerutu Ana. Setelah berdiam diri, mungkin sudah lelah untuk menggerutu. Ana mengahmpiri mejanya, membongkar isi tasnya. Ketika mulai mengembalikan kembali bukunya ke rak, Ana melihat buku asing yang tiba-tiba ada didalam tasnya.
            “Apa ini?” gumam Ana.
            Bingung dengan yang di lihatnya. Buku usang seperti itu rasanya tak pernah dia miliki.
Sepeti selayaknya seseorang yang penasaran, dia membuka buku itu. Dengan cuek di bacanya halaman pertama. Hingga tak terasa Ana sudah terlarut membaca buku itu. Entah apa yang membuatya tertarik dengan buku usang tua itu.
            Terang bulan temani malam ana. Membaca kisah yang tak sengaja bisa sampai di tangannya.
***

Hati Hati Bahaya Copet

Jaman sekarang... sapa sih yang nggak kenal profesi yg satu ini????

Copet.... ati ati banget sama mereka...... contoh korban adalah temenku yg bru aja naik bis.. trnyata baru sadar kalau duit plus dompet nya hilang...

alhasil aku dapet sms berisikan "Gimana ni? Dompetku ilang padahal udah naik bis?"

nah? Gimana coba? aku nggak bisa bantu apa apa kan? Pastinya ku bales "Cari dulu gih" tapi dia jawab "ada mbak mbak kayak malaikat yang mbayarin"dan aku mikir, moga tuh mbak banyak pahalanya....

Nah.... sekarang kita coba pikir.. buat yang masih amatir di terminal dan pergi sendiri... usahakan nggak usah bawa dompet.. Biar tuh copet nggak ngerti dimana kamu naruh duit.....

Nah buat sang copet.. mohon jangan nyopet anak melas.... Kasihan... Ntar nangis di jalan.....

Dan buat temenku tersayang... Jangan sekali kali naruh dompet di bagian depan tas!

Dari yang Sederhana Kita Bisa Melihat Hal Berharga

"Ah! Giliranku!" suara teriakan itu keras seperti tepat ditelingaku. nggak tahu ini suasana kelas bener bener kayak pasar pindah. Apa yang bisa kita lihat dari sebuah kartu? kartu remi maksudku....

Dari kartu kartu kecil kotak itu.. banyak cerita yang ada..... Teriak teriak nggak jelas... marah marah nggak jelas.... alih alih lempar sepatu nggak jelas juga... hahaha..!

sapa aja ssih yang main? Banyak banget.... dan dari permainan poker ganti jadi tablek nyamuk.. duh tambah rame...!

apa serunya apa bagusnya???

nggak mungkin kan main sendiri... Kita pasti main bareng sama temen... Itu yang buat berharga... Dan hari nggak berlalu sia sia.... At least... Mereka dalam keadaan menghitung hari juga.. Buat libur lima hari besok, api siapa kira kalau bisa aja liburan lebih bosan dari pada hari ini?

So... Kita harus ngerti....

Hari yang Ditunggu kadang Menipu

Kalau Hari itu selalu di hitung mundur?

kenapa? semua yang behubungan sama hari biasanya selalu di hitung mundur...
ga cuman ngitung tnggal ultah... H -  berapa......
acara lah... ataupun hari libur ....

yah.... padahal kita sendiri cuman terpaku sama  hari itu.....
padahal.....
semua hari yang nggak terasa terlewati hanya untuk si hari H.....
adalah hari yang Berharga.....


mungkin setahun dua tahun ataupun belasan tahun lagi kita akan berkata.... bahwa H jangan di hitung mundur karena akan membuat kejadian seru yang lain akan terasa biasa dan berlalu sia sia.......


Karena Hari tak akan Terulang

Thursday, March 3, 2011

3 Maret 2011......

Coretan awal... JIka ada sebuah cerita lama yang boleh di pilih untuk kuceritakan kembali sebebasnya... maka aku akan milih cerita di pondok.... Cerita yang selalu buat aku nangis karena rindu banget. Yang kalau diceritain singkat bisa dikatain kalau indahnya cerita itu bagai WARNA PELANGI.........

semua warna yang mengawali rasa..

Karena Kisah Tak Bisa Dibeli