Yang bertaut itu tak halnya hanya dua tangan yang menggenggam...
tapi juga kehidupanmu dan kehidupanku....
Yang bercerita... tak hanya dongeng pujangga maupun rintih perih seorang pemuja...... tapi hidup kita....
Yang berkata... tak hanya bibir kering kita..... yang kadang mengucap, memuji,
ataupun menyumpah, tapi mata kita....
Dari lensa bening itu... semua kejujuran berkata....
Menutur seiring rasa dan asa.....
Begitu suci tanpa adanya dusta belaka...
Ia bercerita... semua kisah di dalam balutan air ....
Yang kian turun menumpah rasa.....
"Hai kawan..... lihatlah mataku..... ada embun disana.... tahukah kau kenapa?
karena aku terlalu bahagia memilikimu disampingmu"