Sunday, December 20, 2020

Kehamilan pertama : Pengapuran plasenta - Caesar - dan Kejutan Miom !


Halo Emak balik lagi. Kali ini ada informasi seputar pengalaman kehamilan anak pertama emak. Emang penting? Penting menurutku dan mungkin penting juga untuk calon emak lainnya yang kebetulan searching di internet dan sampai ke blog ini. Semoga cerita ini menjadi jawaban mu dan menjadi wawasan baru untuk membantu rasa penasaran atapun kegalauanmu. 

Nah dari judul udah tahu nih pasti Emak bisa menduga kalau ini tentang keputusanku mengambil proses persalinan secara Caesar. Aku tahu kok, kalau nggak semua calon ibu diluar sana bisa yakin 100% mengambil pilihan Caesar. Ada rasa ragu, rasa ingin mempertahankan kelahiran normal, takut operasi, takut bekas jahitan dan sebagainya. Sebelum terus membaca baiknya mom tahu dulu apa sih beda Caesar dan Normal disini

Terus kenapa aku saat itu bisa memilih tindakan caesar sedangkan masih ada pilihan untuk lahir normal? 

Sekarang kita masuk ke cerita kondisi kehamilanku pada tri semester akhir aja. Saat tri semester akhir tepatnya saat minggu ke 36 umumnya ibu hamil akan disarankan untuk cek up 2 minggu sekali. Nah saat pemeriksaan ini seharusnya aku sudah mulai merasakan kontraksi palsu dari adek. Tapi sama sekali tidak terasa apa-apa. Adek terlalu anteng-anteng aja diperut emaknya. Dokter masih memberi harapan dan menyarankan untuk melakukan beberapa tips induksi alami. Tapi setelah 2 minggu tetap saja tidak ada kontraksi palsu. Kondisi berlanjut sampai minggu ke 40. Dokter menyarankan untuk periksa seminggu lagi di minggu ke 41. Keputusan akan diambil saat itu. 

Pulang cek up hanya 1 kemungkinan di kepalaku yaitu akan dilakukan induksi atau operasi caesar. Dan benar saat minggu ke 41 kontraksi belum datang juga. Dokter memeriksa kondisi janin untuk mengetahu apa bisa dipertahankan atau harus dilakukan tindakan. Ternyata terdapat pengapuran plasenta yang dikhawatirkan jika  dipertahankan janin sewajtu wajtu bisa tidak mendapat asupan oksigen maupun nutrisi. Dokter menyarankan agar segera dilakukan tindakan. 

Induksi atau Caesar? 

Meskipun sudah datang dengan kesiapan hati mendengar pilihan itu akan terucap dari mulut dokter. Sesungguhnya masih ada rasa berharap bahwa ada tetap bisa bertahan untuk kelahiran normal diatas 41 minggu, tapi kondisi pengapuran menghapus harapan itu. Nah Mak, mari belajar ikhlas 💪

Nah Emak, tahu nggak sih sebetulnya kenapa kondisi kehamilan seperti itu harus segera dilakukan tindakan? Emak bisa banget baca detail kondisi pengapuran plasenta 


Untuk kasus kehamilanku pengapuran terjadi karena kondisi kehamilan yang sudah tua. Tapi hal ini bisa terjadi pada kehamilan kurang dari 37 minggu dan bisa berbahaya.  Karena itu emak sangat perlu melakuakn usg di trisemster akhir dan cek up rutin ya. 

Beberapa gejala berbahaya yang bisa terjadi pada ibu hamil yang mengalami pengapuran plasenta 
1. Pendarahan hebat 
2.Lepas plasenta sebelum waktunya (maka janin tidak mendapat asupan oksigen maupun nutrisi)
3. Sebagian atau seluruh plasenta menutupi mulut rahim
4. Kemungkinan trejadi preeklamsia 
5. Kondisi kehamilan beresiko 

Nah gimana gimana serem nggak mak 😱😱😱

Intinya jika jita tidak tahu dan mengganggap tidak penting kondisi ini bisa saja nyawa ibu hamil dan janin jadi taruhannya! Nah emak harus waspada dan sadar akan resikonya ya. 

Akhirnya keputusan Caesar aku ambil karena kondisi janin dengan BB 3,5 kg menurutku akan sedikit susah jika melalui proses induksi. Alhamdulillah keputusan Caesar sangat tidak salah saat itu. Kenapa? Yup masih ada surprise lagi. 

"Bu ini ada miom sekalian saya ambil ya" 

Kalimat dokter saat proses caesar di ruang operasi masih teringat jelas sampai sekarang. Ternyata selama ini ada miom yang tidak terlihat usg berada di rahimku.

Nah emak pasti penasaran, memang bahaya jika melahirkan dengan kondisi terdapat miom? Jawabannya Iya. 

Sampai sekarang ini aku masih berkali-kali mengingat bahwa keputusan memilih Caesar ku tanpa keraguan. Mungkin ini insting atau memang takdir agar aku dan anakku selamat melewati proses kelahiran ini. 

Singkatnya miom dapat meningkatkan resiko keguguran apalagi jika terjadi pendarahan maka sangat berbahaya bagi nyawa ibu hamil. Untuk membaca artikel lengkap tentang bahaya miom saat kehamilan emak bisa baca disini. Apalagi saat berbagi cerita ini, salah satu sahabat bercerita bahwa ibunya meninggal saat melahirkan adiknya karena mengalami pendarahan saat melahirkan normal dan baru diketahui ada miom di rahim. Saat itu aku bersyukur dengan pilihanku, benar-benar sebuah doa yang dijawab dengan kemudahan dan keyakinan memilih proses kelahiran Caesar. 

Dari keputusan melahirkan Caesar tidak hanya semua berjalan dengan selamat tapi aku juga mendapatkan bonus kejutan dilakukan pengambilan miom secara cuma-cuma. Hal yang belum tentu bisa aku dapatkan jika memilih kukuh untuk melahirkan normal. 

Nah emak semua, jika kamu sampai ke artikel ini karena galau untuk memilih Caesar atau normal? Mak, yang tahu kondisi mu dan janin adalah kamu dan doktermu. Pertama cari banyak infromasi seperti membaca artikel seputar kehamilan dan kelahiran bisa baca di website theasianparent, kemudian ikuti saran terbaik dokter, dan terakhir ikuti insting ibu milikmu mak. Karena semenjak kehamilan kita adalah emak kan? Instingmu akan membawa mu bertemu dengan si buah hati.

Mak, semoga cerita ini membantu ya. Jangan lupa ditiap sebuah peristiwa selalu ada faktor Tuhan maka jangan lupa yah mak untuk selalu berdoa yang terbaik untuk semua. Terimakasih sudah mampir kesini ya Mak semoga sehat selalu !

#TAPlombaceritaparents #theasiaparentindonesia 
Sumber 
https://id.theasianparent.com/hamil-dengan-miom
https://id.theasianparent.com/pengapuran-plasenta
https://id.theasianparent.com/melahirkan-normal-vs-caesar/


 








No comments:

Post a Comment