Hai
teman-teman blog semuanya J !!!
Nah, apa
sih yang kita siapkan kalau ke Jepang?
1.Visa
2. Cek cuaca
– menentukan pakaian yang dibawa
3. Tukar
uang
4. Rencana
perjalanan
5. Tempat
makanan halal yang sesuai sama rencana perjalanan (kalau kamu muslim)
6. Hotel
yang strategis (tapi kemarin di kasih gratis)
7.
Persiapan internet di Jepang
Visa
Apa sih
visa?
Visa adalah tanda
bukti 'boleh berkunjung' yang diberikan pada penduduk suatu negara jika
memasuki wilayah negara lain yang mempersyaratkan adanya izin masuk. Bisa
berbentuk stiker visa yang dapat diapply di kedutaan negara
yang akan dikunjungi atau berbentuk stempel pada paspor di negara tertentu
(sumber:wikipedia).
Kalau kita
pemilik paspor Indonesia wajib hukumnya untuk membuat visa terlebih dahulu
sebelum kita memasuki wilayah negara Jepang. Untuk detail apa saja yang
dibutuhkan ini :
Dokumen-dokumen
yang perlu dilengkapi dalam mengajukan permohonan visa
1. Paspor.
2. Formulir
permohonan visa. Pasfoto terbaru (ukuran 4,5 X 4,5 cm, diambil 6 bulan terakhir
dan tanpa latar, bukan hasil editing, dan jelas/tidak buram)
3. Foto kopi
KTP (Surat Keterangan Domisili)
4. Fotokopi
Kartu Mahasiswa atau Surat Keterangan Belajar (hanya bila masih mahasiswa)
5. Bukti
pemesanan tiket (dokumen yang dapat membuktikan tanggal masuk-keluar Jepang)
6. Jadwal
Perjalanan (semua kegiatan sejak masuk
hingga keluar Jepang)
7. Fotokopi
dokumen yang bisa menunjukkan hubungan dengan pemohon, seperti kartu keluarga,
akta lahir, dlsb. (Bila pemohon lebih dari satu)
8. Dokumen
yang berkenaan dengan biaya perjalanan:
Bila pihak Pemohon yang bertanggung jawab atas biaya
* Fotokopi bukti keuangan, seperti rekening Koran atau buku tabungan 3 bulan
terakhir (bila penanggung jawab biaya bukan pemohon seperti ayah/ibu, maka
harus melampirkan dokumen yang dapat membuktikan hubungan dengan penanggung
jawab biaya).
Perhatian:
*
|
Dokumen
harus disusun sesuai urutan No. 2 - 8 sebelum diserahkan di loket.
|
Lengkap
kan? Nah banyakyang bilang rekening koran 3 bulan ata buku tabungan harus ada
stempel dari bank itu TIDAK PERLU! Yang penting ada nama pemilik buku dan kopi
rekening 3 bulan aktif dan semua diprint di kertas A4.
Diatas
sudah jelas Kartu tanda mahasiswa atau surat keterangan sedang kuliah S1. Jadi
nggak perlu ribet minta dua-duanya kalau di KTM ada keterangan kamu pelajar S1
maka pakai KTM saja. Kalau nggak ada maka buat surat keterangan ke akademik
fakultas masing-masing. Nanti jadi
gratis visanya!
Rencana
perjalanan silahkan diatur selogis mungkin ya. Detail beserta alamat hotel dan
nomor telpon hotel yang digunakan.
Kalau masih
ragu-ragu apakah benar atau tidak silahkan telepon tempat apply masing-masing.
Cek Cuaca
Karena aku
manusia tropis yang tinggal di Indonesia sejak lahir. Konsep menge-cek cuaca
adalah hal yang baru. Kenapa? Karena pakaian kita nggak berubah dimanapun
kotanya. Yang berbeda adalah kalau di pantai pakai baju yang nggak panas kalau
di gunung jangan lupa bawa jaket. Hanya perlu itu saja lupa pun juga nggak
terlalu masalah.
Kalau
Jepang? Jangan sekali-kali mikir kalau salah kostum bakal aman-aman aja.
Kesehatan mu loh teman-teman!
Di Jepang
terdapat 4 musim yaitu musim dingin, musim semi, musim panas, dan musim gugur.
Tiap musim memiliki cuaca dan suhu yang berbeda. Ketika kamu cek cuaca pada
hari tujuan di kota tempat kamu akan jalan-jalan tulis dengan baik suhu dan
cuacanya. Mungkin saja kamu perlu untuk menyiapkan payung, sepatu yang anti
air, maupun sunblok.
Karena aku
berangkat pertengahan bulan Maret yaitu perpindahan dari musim dingin ke musim
semi. Perkiraan cuaca sekitar belasan derajat. Dan menurut kenalan yang saat
itu di Tokyo juga bilang suhu sudah lebih hangat nggak usah bawa jaket yang
alay.
Karena itulah
aku memutuskan untuk tidak membeli long john yaitu pakaian dalam yang membuat
tubuh tetap hangat (bentuknya kayak legging dan baju kaos). Ternyata perkiraan
saya salah kawan-kawan.
Global
warming membuat cuaca tak menentu begitu juga Tokyo. Musim semi yang telat dan
cuaca tiba-tiba berubah lebih dingin saat aku disana. Membuat aku merasa dingin
dan butuh kehangatan *eh maksudku long john. Angin yang luar biasa dingin. Langit mendung membuat
sempurna perjalananku ke Tokyo. Hahaha
Tapi apa
daya kayaknya nanggung banget buat beli long john sedangkan aku nggak lama
disana jadilah bersabar dan bertahan. Tapi
jangan dicontoh ya mungkin saja aku lebih bisa bertahan karena daerah asalku
Malang yang sejuk dan dingin. Kalau anak yang biasa tinggal di pantai takutnya
menggigil terus malah sakit. Jangan di coba!
Tukar Uang
Masalah
duit kadang ada yang super selektif ada yang santai aja nggak mikirn ratenya.
Teman-teman perlu tahu kalau mata uang yang digunakan di Jepang adalan yen.
Jangan lupa cek rate atau nilai tukarnya dan membeli di agen money changer yang
terdaftar. Daripada kena masalah kan? Siapkan secukupnya jangan berlebihan
karena sayang kalau sisa kan? Nah meskipun aku nggak menggunakannya di Jepang
bisa loh ambil uang lewat ATM. Mesin ATM seven eleven terdapat pilihan bahasa
Indonesia. Dan tersebar di Jepang jadi yang nggak punya kartu kredit nggak usah
khawatir bawa aja kartu debit yang memiliki logo mastercard, cirrus, atau visa.
Aku sih
bawa debit BCA. Tapi karena uang yen yang kubawa lebih karena perkiraan
pengeluaran lebih hemat kenyataannya. Siapkan debitmu!
Rencana Perjalanan
Rencana
perjalanan itu penting tapi akan berubah mengikuti kenyataan di TKP! Karena
apa? Faktor hujan, keinginan, dan lainnya. Semua itu bisa terjadi! Jangan lupa
kalau sudah cek cuaca kalau dari perkiraan cuaca saat kamu menuju kota untuk
jalan-jalan ternyata cuacanya diperkirakan hujan maka susun untuk acara yang
banyak di dalam ruang. Museum bisa jadi pilihannya. Atau tempat shopping yang
ada atapnya.
Rencana
perjalanku sedikit semrawut karena faktor ngantuk di hari pertama (karena ga
nyenyak tidur di pesawat). Jadi kalau kamu seperti aku rencana hari pertama
janganlah terlalu padat. Bisa saja istirahat terlebih dahulu. Atau jangan
memasang acara shopping di hari pertama karena jadi ga semangat karena capek
dan lupa mau lihat ini itu, sayang kan?
Buat rencana
perjalanan yang detail sampai dengan berapa waktunya perjalan daro hotel ke
tempat tujuan. Dan perkiraan tersesat kalau kamu first time disana. Gunakan google
map tulis baik-baik biaya dan lama waktunya. Google map sangat, sangat,
membantu!
Untuk muslim
jangan lupa untuk menulis jam solat dan dimana akan melakukan solat! Dan melakukan
wudlu! atau download aplikasi muslim pro sangat membantu untuk mengingatkan
waktu sholat. Jangan lupa juga kita bisa melakukan jamak hanya sampai 3 hari
setelahnya nggak boleh ya J. Wudlu di
Tokyo agak ribet karena di wastafel yah selamat mencoba!
Tempat Makan Halal
Jepang
merupakan negara dengan jumlah muslim yang sedikit. Tentu saja makanan Halal
nggak semudah mendapatkan di Indonesia. Nah jangan lupa untuk menyiapkan daftar
tempat rumah makan halal yang akan dikunjungi. Jangan cuma daftarnya tapi juga
perkiraan harganya. Berdasarkan pengalaman harga makanan di restoran halan
rata-rata lebih mahal daripada restoran biasa. Harga di restoran bisa berubah
saat jam siang dan malam. Bisa saja beubah menjadi dua kali lipat! Bahaya kan
kalau salah informasi!
Tipsnya
adalah baca baik-baik informasi tentang restoran yang akan dituju bisa lewat situs halal in japan atau halal gourmet japan. Catat jam
buka, jam makan siang (lunch) dan makan malam. Harga detailnya. Itu sangat
penting! Saat aku di Jepang makan pagi sudah include di hotel. Hanya bisa
berdoa dan membaca basmalah dan menghindari daging. Sedangkan makan siang
diluar sesuai dengan rencana. Dan makan malam lah yang miris. Makan snack yang
kubawa dari Indonesia dan aku mendapat bento dari teman muslim yang menemaniku
untuk makan malam berupa roti dengan telur. Alhamdulillah!
Kalau mau
camilan buah bisa saja jadi alternatif. Kemarin sempat beli pisang seharga 108
yen di lawson depan hotel. Untuk makan malam kalau takut dapat harga yang
berbeda pilihlah kebab dengan model makanan stand bukan restoran. Harganya
murah dan nggak berubah juga porsinya besar. Atau mungkin sama seperti aku bawa
jajan dari Indonesi yang berat buat makan malam.
FYI, porsi
makan di Jepang besar ya jadi awet banget di perut. Nggak gampang lapar meskipun
jalan jauh!
Hotel yang Srategis!
Kenapa ini
penting? Yah karena membuat rencana perjalanan lebih efisien dan ga ribet.
Karena kemarin aku dapat hotel gratis jadi nggak bisa milih. Untungnya dekat
dengan stasiun (luarnya langsung nyambung stasiun dan mall). Hanya saja agak
jauh dari tempat wisata kujadwalkan. Dan tidak ada restoran halal disekitarnya.
Jadi susah kalau mau makan malam.
Dekat
dengan stasiun! Stasiun merupakan tempatnya kereta yang jadi transportasi utama
di Tokyo. Ada JR dan Tokyo Subway. Kalau kamu pengguna JR maka pilih yang dekat
JR biar praktis. Kalau nggak dan kamu memilih beli pass (kartu tiket kereta
bebas limit) maka pilihlah yang dekat Tokyo subway.
Dari
pengalan JR lebih praktik karena melingkari titik wisata yang namanya jalur
yamanote line. tapi ada beberapa yang tidak kejangkau JR dan jika kamu mau naik
bis maka siapkan receh mu dan HARUS uang pas!
Jadi pilih
hotel yang strategis sesuai dengan rencana perjalan dekat dengan tempat makan
halal jika kamu muslim seperti aku biar ga repot keluar jauh malem-malem. Apagi
kalau jotel dekat dengan pusat turis kamu nggak usah bingng ketinggalan kereta
kalau mau eksplorasi sampai malam. Pilih yang mana?
Internet
Internet
adalah sesuatu yang wajib bagi manusia buta arah seperti aku. Pemula yang takut
nyasar kudu wajib punya koneksi internet. Banyak pilihan yang tersedia yang aku
gunakan sendiri adalah XL pass yang nggak ribet dan murah menurutku. Pilihan
lainnya bisa pocket wifi yang bisa di sewa di bandara. Atau membeli sim jepang
saat di Bandara.
Menurutku
XL pass lebih menjadi pilihan karena takut sim Jepang nggak sesuai dengan model
hp yang aku gunakan (xiaomi) daripada fail akhirnya pilih xl pass. Kalau poket
wifi lebih untuk yang berangkat lebih dari 2 orang. Tapi minusnya harus
kemana-mana bareng ga bisa pisah. Kan takut susah ketemu lagi soalnya ilang
koneksi.
Post tentang hari pertama aku di Jepang bisa teman-teman baca di
sini