Me...menikah????
Ding Meng terpaku. Pacar bohongan yang
direncanakannya adalah ide yang baru saja terpikirkan olehnya setelah bingung
dan frustasi. Tidak disangka, disini ada orang yang memiliki ide lebih berani
untuk memikirkan pernikahan palsu!
Ding
Meng menatap Qiao Yi Chen dan bertanya,” Apakah kamu membicarakan pernikahan dimana
kamu mencari ahli untuk membuat sertifikat pernikahan palsu?”
Qiao Yichen termenung sesaat sebelum akhirnya
menjawab,” Tentu saja tidak, ibuku akan segera mengetahuinya jika palsu.”
Ding Meng mengeryit,”Lalu apakah kamu berencana untuk benar-benar menikah? Bagaimana setelah menikah? Setelah masalah ini terlewati, bukankah kita akan bercerai? Lalu aku akan menjadi seorang janda???”
Qiao Yichen berpikir
sesaat. Meskipun sesungguhnya dia tidak mempermasalahkannya, hal itu memang
menjadi beban untuk seorang wanita. Idenya yang muncul tiba-tiba itu memang dia
katakan tanpa pikir panjang. “Aku mengatakannya tanpa pikir panjang. Jangan kau
pikir dengan serius.”
“Mm.” Ding Meng menundukkan kepalanya.
Lupakan. Dia memutuskan untuk menggunakan rencana awalnya dan mencari teman
makan chuan chuan *sejenis
makanan –nya
si Xiao Zhuo untuk berpura-pura menjadi pacarnya. Meskipun Xiao Zhi tidak
setampan Qiao Yichen, paling tidak harganya sebanding. Hanya dengan
mentraktirnya chuan chuan, dia dengan senang hati akan mengambil peran itu.
Ding Meng memutuskan untuk tidak tinggal
berlama-lama lagi. “Baiklah, aku masih ada beberapa hal yang harus kulakukan.
Aku akan pergi duluan. Mari kita berbicang lagi lain waktu.”
Qiao
Yichen melihat Ding Meng dan tertawa. “Apakah kamu memiliki cara untuk
menghubungiku?”
Ding Meng mengedip. “ Apakah nomor telpon yang ada
di buku kelas masih kau gunakan?”
Qiao Yichen mundukkan menundukkan kepalanya dan
tertawa kecil. Dia mengeluarkan handphone nya dan bertukar nomor dengan Ding
Meng. Stelah itu Qiao Yichen bertanya, “Kemana kamu pergi? Aku bisa
mengantarmu.”
Ding Meng mengibaskan tangannya dan berkata, “ Tidak
perlu. Rumahku jauh dari sini. Cukup naik bis untuk kembali.” Hari ini dia
telah menjelajah jauh hingga melewati setengah kota untuk datang dia bagian
timur kota tempat kafe ini berada.
Qiao Yichen tidak memaksa. Setelah mengirim Ding
Meng pergi, Qiao Yichen pergi menuju arah tempat kerjanya.
Di tengah perjalanan, Ibu Qiao Yichen menelponnya
dan memaksanya untuk pulang ke rumah. Qiao Yichen mendesah. Qiao Yichen tahu
bahwa pasangan kencan butanya telah pergi melaporkan Qiao Yichen kepada yang
mulia ratu.
Sesuai dugaannya, ketika Qiao Yichen sampai ke
rumah, Mama Qiao berdiri di depan pintu menunggu untuk menghukumnya.
“Qiao Goudan!
Hal baik apalagi yang telah kau lakukan hari ini!”
Qiao Yichen mengunci mobilnya dan memutar kunci
ditangannya, kemudian dengan ahli menseluncurkan kunci itu masuk kedalam saku
celananya. “Menurut sang teladan Lei Feng, melakukan hal baik merupakan hal
yang wajar. Kamu tidak perlu ribut dengan hal yang tidak perlu.”
Mama Qiao hampir meledakan amarahnya karena Qiao
Yichen. “Nona Pang menangis di telpon, dia mengatakan...”
“Cerita
dongeng adalah kebohongan?”Qiao
Yichen mengatakan hal sarcastic mengutip sebuah lagu di cina
“....mengatakan padaku bahwa nyanyinnya
terdengar seperti suara bebek!”
Qiao
Yichen menatapnya kaget.”Dia mengatakannya seperti padamu?”
Mama Qiao menampakkan senyum palsu. “Apakah dia
mengatakan hal yang salah tentangmu?”
Qiao
Yichen menjawab,” Jelas-jelas aku mengatakan bahwa suara bebek terdengan lebih
baik daripada nyanyiannya.”
Mama
Qiao, “……”
Mama Qiao melangkah, kemudian meraih dasi Qiao
Yichen dan menariknya kedalam rumah. “Qiao Yichen, Ibu katan padamu, jika akhir
bulan ini kamu tidak menikha, maka bulan depan kamu harus keluar dari
pekerjaanmu dan kembali ke perusahaan untuk membantu kakakmu!”
Mama Qiao selesai bicara dan dengan tajam menatap Qiao
Yichen, membiarkan tatapan dinginnya sebelum pergi menuju tangga keatas. Qiao
Yichen duduk di sofa, melonggarkan dasi yang telah ditarik kedalam kekacauan ini dan mendesah.
Dia
tahu ibunya tidak sungguh-sungguh menginginkannya untuk menikah. Dia hanya
ingin menggunakan cara ini untuk memaksanya membantu perusahaan.
Kali ini, memang benar perusahaan sedang membutuhkan
tenaga kerja. Meskipun begitu, Qiao Yichen...
Mata Qiao Yichen perlahan lembab. Sebelum dia
memperoduksi album lain yang memuaskan untuknya, dia sungguh-sungguh tidak
ingin keluar dari pekerjannya.
Ding
Meng turun dari bis. Sebenarnya Ding Meng ingin segera bertemu dengan Xiao Zhuo,
tapi baru saja Ding Meng melangkah, dia menerima telpon dari teman baiknya
Jiang Nanqing. “Meng meng, aku baru saja gajian. Malam ini aku akan
mentraktirmu chuan chuan.”
Ding
Meng merasa jika dia tidak datang maka dia telah menyia-nyiakan kesempatan. Dengan
sengan hati Ding Meng menerima ajakan Jiang Nanqing. “Ok, aku kan pergi ke 10
li dari Florant Fragance dan menunggumu.” T/
Jiang
Nanqing, “…..”
Jika itu tentang makan chuan chuan, Meng Meng lebih
cepat dari siapapun.
Ketika Jiang Nanqing tiba, Ding Meng telah meempati
meja terbaik di restoran. Duduk sendiri di samping jendela, dia menjaga sepanci
berisi chuan chuan.”
Jian
Nanqing tersenyum dan berjalan kearah Ding Meng. “Aku dengan kamu ke kencan
buta hari ini. Bagaimana tadi?”
Ding
Meng memutar matanya dan menggerutu,”Apakah yang kau maksud sanga pangeran
ramal? Dia dengan mudah menipu jika dia mengenakan jubah Taoist.”
Jiang
Nanqing tertawa dan bertanya dengan semangat,”Dia seorang peramal?”
Ding
Meng mengerutkan dahinya dan berbpikir sesaat. “Dia mungkin saja tidak pernah
lulu kelas dua SMP.”
Saat
Ding Meng berbicara, makanan yang ada dipanci telah mendidih menuju permukaan.
Ding Meng mengambil daging sapi dengan sumpitnya dan memindahkan semua daging
menuju mangkoknya. Jiang Nanqing memutar matany dan juga mengambil daging sapi,
menaruhnya kedalam mangkok miliknya.
Ding
Meng mencampur daging di dalam mangkuknya menambahkannya dengan cabai dan
bertanya ,”Nanqing, apakah 25 tahun termasuk tua?”
Jiang
Nanqing mengunyah sepotong daging sapi pedas sebelum menjawab, “ Itu tidak tua,
tapi jangan membodohi dirimu untuk berpikir bahwa 25 masih muda. Umur berlalu
dengan cepat. Kamu akan berumur 30 sebelum kamu menyadarinya.” Jiang Nanqing
mengambil botok cuka dan menuangkannya kedalam mangkuknya. “Dan juga, 25
merupakan batas bagi wanita. Ketika kamu melewati umur itu, setiap aspek dari tubuhmu juga akan mulai
menurun.”
Ding
Meng mengerutkan dahi, memikirkan bahwa chuan chuan didalam mulutnya tidak lagi
lezat.
“Jadi orang tuamu khawatir dan mengatur kencan
buta untukmu merupakan hal yang kau syukuri. Siapa yang menyuruhmu untuk
melewatkan waktu untuk cinta muda. Jika kamu tidak berhati-hati, maka kamu akan
berakhir menjadi pengantin tua.”
Ding
Meng, “…..”
“Tapi jika
kamu sungguh-sungguh tidak inign menikah, jangan lakukan itu. Jangan menikah
hanya karena kamu harus menikah.” Jiang Nanqing menatap mata Ding Meng,”Contohnya,
aku punya seorang teman kuliah, Xiao Qiu. Kamu masih mnegingatnya? Dia dipaksa
menikah oleh keluarganya. Akhirnya setengah tahun kemudian dia cerai. Terakhir
kali aku bertemu dengannya, dia telah memiliki suami lain.”
Ding
Meng, “…..”
“Jadi jika
memang kamu tidak ingin menikah, tetaplah teguh dengan keputusanmu. Jangan
percaya bahwa menikah adalah sebuah kewajiban untuk memenuhi tanggung jawab
kepada orang tuamu. Akhirnya kamulah yang memiliki kehidupanmu.”
Ding
Meng tidak bisa berhenti terkagum-kagum. “Wow Nanqing. Kamu terdengar seperti
ahli-ahli di TV. Aku hampir saja percaya bahwa kamu memilih jurusan studi
pernikahan saat kuliah.”
Jiang
Nanqing bicara dengan nada meremhkan, “ Aku belum lulus kuliah saat aku mulai
dipaksa unutk ikut kencan buta. Setelah lama mengahadapi keluargaku, bagaimana
mungkin aku tidak memiliki kata-kata bijak.”
Ding
Meng tertegun sesaat dan mendekat kearah Jian Nanqing. “Tebak siapa yang temui saat
kencan buta hari ini?”
“Tidak mau menebak.”
“Huh.” Ding Meng menatapnya dengan tatapan “membosankan”,
tapi kegembiraanya terdengan dari suaranya. “ Aku bertemu dengan teman SMP-ku
Qiao Yichen. Apakah kamu mengingatnya? Dia dulu sering datang ke kompleks
kitauntuk bermain.”
Jiang
Nanqing berpikir sesaat dan akhirnya mengingat sesuatu. “Yah, apakah kamu
berbicara tentang laki-laki tampan itu? Bagaimana dia sekarang? Dia tidak
berubah menjadi jelek, kan?”
Mulut
Ding Meng manyun. Orang yang dangkal benar-benar berpikir sempit. “Dia bahkan
lebih tampan dari sebelumnya dan telah menjadi sangat dewasa.”
Jiang
Nanqing menatap Ding Meng, matanya menyimpan ketertarikan. “Apakah mungkin ada
sesuatu yang muncul diantara kalian berdua?”
Ding Meng berpikir dan memnjawab dengan jujur. “Hari
ini dia mengajakku untuk menikah dengannya.”
“Pu-!,
hai hai!” Jiang Nanqing mengambiskan energi untuk mengendalikan dirinya untuk
tidak memuntahkan daging sapi yang ada dimulutnya. Tapi akhirnya daging itu
terjebak ditenggorokannya. Jiang Nanqing terbatuk-batuk dan menegak teh dingin
sebelum akhirnya tenang. “Apa yang kamu katakan? Menikah?”
Jiang Nanqing mengangguk kan kepalanya dan berkata,”
Benar, tapi jangan terlalu semangat. Yang dia maksud adalah pernikahan
diluarnya saja. Dia juga dipaksa oleh orang tuanya untuk segera menikah.”
Jiang
Nanqing berpikir sesaat. “Maksudmu menikah hanya untuk pertunjukkan saja?”
Alisanya mengkerut. Jiang Nanqing menaruh sumpit ditangannya dan ekspresinya
berubah menjadi serius. Dia menatap Ding Meng. “ Kamu tidak mungkin percaya
dengan pernikahan palsu ini. Sebelum menikah lelaki akan mengatakan hal-hal
yang indah tapi setelah menikah sifat aslinya akan muncul! Hal seperti itu
banyak terjadi pada kasus pernikahn yang dipaksa. Tambah pula, ketika bercerai
juga ada masalah seperti pembagian aset. Kamu lebih baik tidak menjadi orang
bodoh.”
“Aku tahu, aku tahu.” Ding Meng menambahkan
sayur kedalam mangkuknya. “ Dia mengatakannya secara spontan. Jangan kau pikir
serius.”
Jiang
Nanqing mengunyah sayur yang ada dimangkuknya dan mengangkat kepalanya untuk
menatap Ding Meng. “Kamu lebih baik tidak memikirkan hal yang bodoh!”
“…..Ok
got it.” Tomorrow she would find Xiao Zhuo zi to be her fake boyfriend.
“Ok, aku mengerti.” Besok Ding Meng akan menemui Xiao
Zhuo untuk memintanya menjadi pacar bohongan.
Membuat
Xiao Zhuo setuju menggunakan tipu muslihat Ding Meng akan sukses dengan
sempurna. Ding Meng baru saja menyusun rencana untuk mencari kesempatan
mengenalkan Xiao Zhuo kepada neneknya ketika Ibunya menelponnya. “Meng Meng,
penyakit jantung Nenek memburuk. Dia berada di Rumah Sakit Zhong Xin. Cepat
pergi kesana!”
“Apa?!” Ding Meng panik. Ini bukan karena
dirinya merusak kencan buta kemarin membuat Nenek mengamuk kan?
Mengehentikannya pikiran buruknya, Ding Meng memanggil taksi dan buru-buru
pergi ke arah rumah sakit.
Ketika
Ding Meng sampai di ruang pasien, orang tuanya berada di lorong. Ding Meng
berjalan dan bertanya,” Bagaimana nenek?”
Ding
Mama menjawab,” Dia baik-baik saja. Tapi dokter mengatakan kalau penyakitnya
telah stabil sekarang, tapi bisa saja memburuk. Dia harus tinggal dan dipantau
di rumah sakit untuk beberapa hari.
“Ah...” Mendengan nenek baik-baik saja, Ding
Meng sedikit lega. Ding Meng menatap ke arah ruangan ru,mah sakit dan bertanya,”
Apakah aku bisa menengoknya?”
Ding
Mama mengangguk dan menjawab, “ Dokter menasehati kita untuk mencoba tidak
mengganggunua dan membiaraknnya beristrahat sebanyak yang dia bisa.”
“Baik, aku
mengerti. Kau hanya mengeoknya sebentar kemudian keluar.”
Dia
dengan tenang membuka pintu dan dengan hati-hati berjalan masuk. Ding Meng
pikir gerakannya sudah sangat ringan, tapi mata Neneknya membuka tepat saat
dirinya masuk.
Tangannya meraih kantung infus. Hidungnya tertutup
masker oksigen. Ding Meng berdiri disamping tempat tidurnya,” Nenek bagaimana
keadaanmu?”
Nenek
tidak mengatakan apapun. Ding Meng dengan ceman berkata,” Apakah kamu
menyalahkan aku karena telah merusak kencan buta lagi?”
Kali
ini nenek akhirnya menghembuskan nafas dan dengan lembut menjawab, “Kamu pikir
alasan nenek menyuruh ikut kencan buta hanya karena ribut dengan Nenek Liu?
Kamu tahu kesehatan nenek tidak terlalu baik. Nenek bisa saja mati kapan pun.
Aku hanya ingin melihat cucu perempuanku menemukan kebahagiaannya...”
Kata-kata ini membuat hidung Ding Meng terisak. Ding
Meng membungkuk dan menggengga,m tangan keriput nenek. “Nenek, sejujurnya aku
tidak pernah mengatakannya padamu, tapi aku sudah memiiki pacar!”
Mata
nenek berkedip. Dia sedikit menggerakkan kepalanya untuk menatap Ding Meng. “
Kamu tidak mengatakan pacarmu adalah lelaki yang selalu makan chuan chuan
dengan, si Xiao Zhuo kan?”
Ding
Meng, “….”
Bagaimana Nenek tahu tentang Xiao Zhou......
“Tentu saja bukan dia! Pacarku sangat tampan.
Baru saja kemarin dia meminta ku menikah dengannya!”
Nenek mendengarkan kata itu hampir saja duduk di
tempat tidurnya. “Apakah kamu mengetakan hal yang sebenarnya? Sejak kapan kamu
pacaran dengannya? Kamu tidak mengatakan apapun sebelumnya!”
“Aku jujur, benar-benar jujur. Aku akan
membawanya kesini besok, oke?”
“Oke,
janji.”
Setelah meninggalkan rumah sakit, Ding Meng akhirnya
menyadari perkataan spontannya akan menjadi kebohongan yang lebih besar. Jika
dia kembali dan mengatakan kepada Nenek kalau ini hanya tipuan untuk membuatnya
senang, Nenek akan sangat marah.
Ampun, ampun,ampun! Ding Meng menggelengkan
kepalanya. Ding Meng mengambil hp di tasnya dan menemukan nomor telpon Qiao
Yichen yang diberikannya kemarin.
Telpon
atau tidak, itulah pertanyaannya.
Ding
Meng menatap barisan nomor di layar hpnya selama lima menit. Akirnya, Ding Meng
mengumpulkan keberaniannya untuk membuat panggilan.
“Ding
Meng?”
Setelah suara Qiao Yichen terdengar, Ding Meng
mengambil nafas dalam-dalam dan berteriak,”Qiao Yichen! Ayo kita menikah!”
Cerita ini juga aku terbitkan di wattpad silahkan di cek yah :)
No comments:
Post a Comment