Teks asli bahasa inggris aku dapatkan dari ini link meskipun aku nggak tahu siapa translator dari Cina ke Inggrisnya.
***
Awan putih menyelimuti gunung
dari arah jauh, lapisan salju tipis terlihat dari jalan setapak di hutan. Udara
terasa dingin dan segar, tercium harum pinus dan juga salju. Harum yang
sempurna untuk menemani berjalan.
Setelah turun dari bus, Jian Yao
memperhatikan sekitar hingga dia menemukan jalan bebatuan. Setelah mengikuti
jalan itu selama 10 menit, Jian Yao melihat atap hijau keabuan ala Eropa.
Selama Jian Yao mengingat, dia selalu melihat rumah ini di daerah pinggir
lereng.
Meskipun faktanya sudah dua puluh
tahun ingatan itu berlalu, rumah ini tidak terlihat ketinggalan jaman jika
dibandingkan dengan rumah modern sekarang. Rumah ini tidak dihuni selama
beberapa tahun dan beredar rumor bahwa rumah ini berhantu.
Jian Yao percaya ketika dia
kecil, rumah ini selalu berdiri sendiri ditengah kegelapan dipinggir lereng
gunung. Saat Jian Yao dewasa barulah dia
mengetahu kenyataannya. Rumah itu hanya
ditinggal sang pemilik keluar negeri
bersama anak lelakinya ketika sang istri meinggal dunia.
Akan tetapi rumah yang kini
berdiri dihadapan Jian Yao sangat berbeda dengan ingatannya. Rumah itu telah di
cat dengan warna yang segar dan Jian Yao dapat melihat cahaya bersinar dari
dalam. Rumput liar yang dulunya mengelilingi rumah juga telah dicabut.
Jian Yao seorang mahasiswa tahun
keempat jurusan bahasa inggris. Alasan mengapa dirinya disini hari ini karena
guru SMA nya menawari Jian Yao sebagai penerjemah sambilan ketika mengetahui Jian
Yao sedang libur. Meskipun gajinya lumayan, gurunya telah memperingatkan bahwa
sang klien adalah seorang yang pilih-pilih. Klien ini telah menolak seluruh pelamar yang
telah direkomendasikan guru Jian Yao sebelumnya.
Setelah melepas kaos tangannya
Jian Yao mengetuk pintu. Seorang lelaki yang nampak berumur berumur dua puluh
tahunan, mengenakan sweter tipis dan celana panjang hitam menatap Jian Yao.
Lelaki itu tinggi, kurus, dan berpenampilhan sederhana.
“Jian Yao?” tanya lelaki itu
sambil tersenyum menggoda.
Pipi Jian Yao memerah, mungkin
karena dingin. Nafasnya berhembus putih dan matanya sedikit berair.
“Ya, Aku adalah Jian Yao. Salam
kenal.”
“Silahkan masuk,” lelaki itu
melangkah menepi untuk mempersilahkan Jian Yao masuk.
Tirai berwarna ungu gelap
berjajar di jendela, disana terdapat sofa besar berwarna merah dengan sandaran
yang melengkung. Di bagian pojok rumah, Jian Yao melihat perapian dengan kayu didalamnya. Suasana ini sangat mirip dengan
rumah dengan gaya Eropa. Di bagian samping terdapat sebuah tangga cokelat tua
mengarah ke lantai dua yang terlihat sangat sunyi seakan-akan tidak ada
seorangpun disana.
Hanya satu hal yang terasa janggal di rumah ini, terdapat susunan besi yang diletakkan dibagian jendela yang
tidak mengizinkan cahaya matahari untuk masuk kedalam rumah. Dengan lengan
bajunya yang terlipat, lelaki itu mencuci tangannya sebelum menyajikan
secangkir teh kepada Jiao Yan. Dan tangannya bergerak mengisyaratkan Jian Yao
untuk duduk. Ketika lelaki itu duduk di
depannya, Jian yao mencium bau samar yang dikenalnya. Sebuah bau yang Jian Yao
tidak dapat mengingat dimana dia mencium bau itu sebelumnya.
Lelaki itu memberikan Jian Yao
senyuman yang ramah, “Perkenalkan aku Fu ZI Yu dan pemilik rumah ini adalah Bo Jin Yan. Kami sekarang sedang
mencari penerjemah untuk menerjemahkan dokumen bahasa inggris Bo Jin Yan
kedalam bahasa cina.”
Jian Yao mengangguk, berpikir
apakah sang pemilik rumah masih memiliki hubungan dengan pemilik rumah sebelumnya
atau mungkin dia memang pemilik baru.
Zi Yu mengeluarkan tumpukan
kertas dan sebuah bolpoin, kemudian memberikannya kepada Jian Yao.
“Lebih baik kita tidak membuang waktu dan
mulai menguji seberapa pantas dirimu untuk pekerjaan ini. Dalam waktu setengah
jam, tolong terjemahkan seluruh artikel bahasa inggris yang ada disini.”
Jian Yao membalik kertas artiket
itu sebelum bertanya, “ Apakah ada komputer disini?”
Zi YU menggelengkan kepala dan
dengan senyum tak berdaya di wajahnya. “ Jin Yan lebih suka sesuatu ditulis
dengan tangan.”
“Tidak masalah,” Jian Yao
mengambil bolpoin dan kertas dan mulai bekerja dengan artikel-artikel itu. Zi
Yu berdiri dengan tenang kemudian berjalan menuju wastafel untuk mencuci tangannya sekali lagi
sebelum bersandar pada jendela, dan meneguk tehnya dengan tenang.
“Korban telah mengalami pelecehan
seksual dan terdapat bekas yang memperlihatkan kedua tangan korban telah
diikat. Terdapat beberapa luka dibagian bawah tubuh korban...,” Jian Yao
sedikit terkejut dengan isi dari artikel itu dan berhenti saat dirinya tengah
menerjemahkan. Jian Yao menatap ZI Yu yang terlihat tidak berubah dan biasa
saja mendengar Jian Yao.
Selama Jian Yao memang memiliki pengealaman menerjamahkan hal
seperti ini sebelumnya tapi tidak semengerikan ini. Jian Yao kembali dari rasa
terkejutnya dengan cepat. Dia kembali menerjemahkan artikel hingga Jian Yao
menemukan kata yang dia tidak mengerti. Ketika mengartikan artikel Jin Yao menemui
beberapa kata yang tidak umum. “ Apakah kamu memliki kamus khusus untuk bidang
pekerjaan ini?”
Zi Yu menunjuk rak buku yang ada
disamping, “ Kamu bebas menggunakan apa pun yang ada disana.”
Setelah Jian Yao menemukan buku
yang dicarinya kemudian kembali serius dalam menerjemahkan artikel.
“Sexhanges-..., Parentiside
-...., “ (*maaf TL tidak tahu artinya) bukan hal yang mengejutkan jika Jian Yao
tidak mengenali kata-kata itu dan kembali melihat kamus.
Setelah Jian Yao menerjamahkan
seluruh artikel, Jian Yao kembali memeriksanya sekali lagi. Zi Yu melihat jam
tangannya dan sedikit terkejut ketika melihat bahwa baru dua puluh lima menit
berlalu sejak ujian ini dimulai.
“Aku akan kembali sebentar lagi
setelah memberikan ini kepada JI yan.” Setelah mengatakan itu, Zi Yu pergi
menuju lantai dua. Jian Yao duduk di sofa sambil menunggu Zi YU kembali. Tidak
lama kemudian Zi Yu kembali dan pergi ke wastafel untuk mencuci tanganya sekali
lagi sebelum mengeringkannya dengan sapu tangan.
“ Dia sedang membacanya sekarang.”
“Oke,” Jian Yao mengangguk.
Karena tidak ada lagi yang bisa
dilakukan, Zi Yu memulai percapakan dengan Jian Yao. “Apakah kamu kuliah di
Universitas di Kota B?”
“Ya, Aku akan lulus tahun depan,”
jawab Jian Yao.
Zi Yu sedikit menyandarkan
kepalanya,”Oh begitu, Kita telah berbicara beberapa menit. Apakah kamu ingin
mecoba menebak apa pekerjaaanku?”
Lelaki didepan Jian Yao terlihat
lebih tua darinya beberapa tahun dan lelaki itu juga terlihat seseorang yang
sopan. Jian yao memliki kesan pertama yang baim terhadap lelaki didepannya.
“Apakah
kamu seorang dokter?”
Senyum Zi Yu semakin lebar,”Bagaimana
kamu tahu?”
Jian Yao sedikit senang bahwa dia
berhasil menebak dengan benar, pandangannya jatuh pada jari Zi Yu yang lentik. “Itu
hanya tebakan beruntung, sejak aku melihatmu mencuci tangan berkali-kali yang
artinya kamua adalah seseorang yang memperhatikan kebersihan. Aku juga mencium bau
desinfektan sangat samar darimu dan tanganmu.... terlihat seperti seorang
dokter.”
“Aku anggap itu sebagai pujian,”
jawab Zi Yu. Mereka kembali mengobrol tentang hal lainnya ketika kembali ke Bo
Jin Yan. ZI Yu mendesah, “ Aku akan meninggalkan rumah ini dalam beberapa hari.
Tapi aku sedikit khawatir dengan Jin Yan. Sejujunya, dia adalah seorang
penyendiri.”
Mendengar perkataannya mengenai
Jin Yan, Jian Yao hanya memberikan senyum sopan tanpa menanyakan apapun.
Zi Yu sekilas mencuri pandang Jian
Yao sebelum kembali mengatakan, “ Meskpun dia telah kembali beberapa lama, dia
masih saja belum memiliki teman. Aku bertaruh kamu tidak akan pernah tahu kapan
dia akan kembali kesini.”
Senyum Jian Yao tidak berubah,
terlihat seakan-akan dirinya tidak ingin melanjutkan pembicaraan ini. Akan
tetapi, dia melihat Zi Yu menatapnya seakan menunggu jawaban darinya. Meski
Jian Yao merasa aneh dia tetap menjawabnya. “Dia kembali tahun lalu kan?”
“Bagaimana kamu mengetahuinya?”
tanya Zi Yu.
“Aku melewati daerah ini tahun
lalu saat liburan dan aku tidak melihat tanaman menjalar salam sekali. Tapi
saat aku masuk rumah ini tadi, aku mleihat tanaman menjalar setinggi empat atau
lima meter. Tanaman menjalar dirumahk tumbuh sekitar itu dalam setahun.”
Tidak terasa mereka telah
mengobrol selama setengah jam. Ziyu melihat jam tangannya sambil tersenyum. “
Sepertinya ini akan terlambar, bagaimana jika kamu pulang dulu? Aku akan
menghubungimu jika kami sudah mengambil keputusan.”
Jian Yao mengangguk.
“Terimakaish telah datang hari
ini, jika dia memutuskan untuk memperkejakanmu, nanti akan ada kontrak tertulis.
Kamu akan bekerja selama dua puluh hari dan kamu akan melakukan pekerjaanmu di
tempat. Dan juga semua infromasi apapun tetap rahasia, kamu tidak dapat membawa
pulang apapun itu.” Zi Yu memberitahu Jian Yao selama berjalan menuju ke pintu.
“ Jin Yan sekarang dalam masa
pemulihan jadi tanpa seijinnya kamu tidak dapat memasuki lantai dua. Untuk
lebih detailnya akan kita diskusikan saat penandatanganan kontrak.”
Ketika Jian Yao meninggalkan
rumah itu waktu sudah memasuki sore. Matahari mulai terbenam dalam cahaya
oranye. Pemandangan itu terlihat sangat indah dengan cahaya yang jatuh
dipermukaan putih salju dan daun yang terselimuti salju.
Jian Yao sedikit percaya diri
bahwa dia akan mendapatkan pekerjaan ini. Meskipun faktanya sang majikan tidak
memperlihatkan wajahnya sama sekali, membuatnya terlihat misterius dan sedikit
aneh.
Setelah berjalan beberapa meter
dari rumah itu, Jian Yao kembali melihat rumah itu sekali lagi. Dari jendela di
lantai dua, Jian Yao melihat seorang lelaki yang tinggi dan kurus, mengenakan
potongan jas hitam. Pemandangan yang sedikit mencolok menurut Jian Yao. Akan
tetapi Jian Yao terlalu jauh dari rumah itu untuk dapat melihat wajah lelaki
itu dengan jelas.
Ketika Jian Yao telah pergi, Zi
Yu berjalan menuju lantai dua. Dibandingankan dengan suasana hangat yang elegan
di lantai pertama, maka lantai dua terlihat suram dan dingin. Terdapat beberapa
kamar yang dikunci dan dinding yang kosong dari dekorasi.
Pergi menuju kamar dibagaian akhir koridor, dia
melihat pintu yang dibiarkan sedikit terbuka. Zi YU membukanya dan bersandar
pada pintu. Disana tidak terlihat lelaki sopan yang elegan ketika dia menyumpah
serapah dengan keras. Hal itu membuat lelaki yang tengah membaca mengerut pada
Zi Yu. Akan tetapi sedetik kemudian lelaki itu kembali sibuk membaca.
Zi Yu mengambil kertas terjemahan
Jian Yao dan memberikannya ke lelaki didepannya, “Dia memiliki tulisan tangan
yang indah dang terjemahan yang sempurna.”
Zi Yu mengeluarkan kertas dari
sakunya dan membukanya. Pada kertas itu terdapat beberapa pertanyaan tentang
apa pekerjaannya dan berapa lama Jin Yan pindah ke rumah ini dan sebagainya. Ya,
itu adalah pertanyaan yang Zi Yu tanyakan kepada Jian Yao tadi.
Zi Yu melempar kertas ke meja dan
berkata, “Tentang semua pertanyaan ini, Dia berhasil menjawabnya semua dengan
benar. Apakah kamu puas dengan dia?”
Bibir lelaki itu bergerak
sedikit. Melihat ekspresinya, Zi Yu takut bahwa dia akan plih-pilih lagi, dia
mengambil kursi dan duduk didepannya.
“Jika kamu masih tidak puas
dengannya, kamu bisa menerjemahkan sendiri. Lagipula, aku bukan asistenmu dan
juga aku harus kembali ke kota secepatnya, jangan selalu mengandalkanku untuk
membantumu melakukan apapun.”
Lelaki itu melihat dari bukunya
dengan ekspresi aneh diwajahnya dia menjawab Zi Yu.
“Waktu ku bukan untuk digunakan
mengerjakan hal yang bodoh.”
Sejenak Zi YU tidak tahu harus
menjawap apa.
“Kamu adalah ahli kasus
pembunuhan dan dia hanyalah penerjemah. Aku tidak mengerti mengapa harus ada
uji kemampuan observasi? Aku juga berani bertaruh kalau dia juga berpikir bahwa
aku berkata keterlaluan.”
“Tentu saja aku tidak akan
memperbolehkan orang bodoh untuk menerjemahkan pekerjaanku. Jika orang itu tidak
cukup teliti maka dia hanya akan menerjamhkannya langsung daria rtikel. Dia
tidak akan menerjamahkan detailyang penting dan tidak akan bisa mengambil arti
sesungguhnya dari balik kata-kata itu.”
Zi Yu benar-benar tidak mengerti
apakah dia harus tertawa atau marah tapi dia sudah terbiasa dengan kelakuannya.
“Jadi apakah itu artinya Jian Yao dapat memahamimu?”
Lelaki itu sejenak melamun.
Kemudian kembali membaca bukunya dan berkata,” Tidak akan ada seorang pun yang
mampu memahaminya.”
NB : Mohon tidak mong-copy hasil terjemahan ini ke situs manapun. Terimakasih :)
No comments:
Post a Comment